Rabu 15 Juni 2022 Tim Disnakertrans Prov. Jatim melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pasca pelatihan ke UPT Raimuna, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kegiatan monev pasca pelatihan ini dilakukan untuk melihat keberhasilan program pelatihan yang telah diberikan dan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan yang telah dicapai, serta permasalahan-permasalahan apa saja yang masih dihadapi oleh transmigran asal Jawa Timur di lokasi transmigrasi. Selain itu adalah teridentifikasinya jenis-jenis kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan tujuan pembangunan (Development Goals) bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timurdalam menyusun program-program pelatihan transmigrasi ke depannya.
Kedepannya program transmigrasi masih dipandang relevan sebagai salah satu pendekatan untuk mencapai ”kesejahteraan, pemerataan pembangunan antar daerah, serta perekat persatuan dan kesatuan bangsa”. Saat ini pembangunan transmigrasi diarahkan untuk mengembangkan pemukiman transmigrasi yang telah ada melalui pendekatan kawasan. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut maka diperlukan dukungan dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki kompetensi, serta motivasi untuk produktif dalam mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) kawasan transmigrasi yang tersedia.
Turut hadir pada kegiatan monev di UPT Raimuna Kab. Muna Prov. Sultra adalah tim monev pasca pelatihan yang terdiri dari Kepala Seksi Pelatihan selaku Sub Koordinator subsubstansi Pelatihan dan fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Kasi Penataan Persebaran Penduduk Distransnaker Prov. Sultra, Kabid Pengembangan Kawasan Transmigrasi Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kab. Muna dan tim, Koordinator Desa UPT Raimuna, dan warga transmigran dari UPT Raimuna.
Dari kegiatan ini diperoleh informasi bahwa transmigran di UPT Raimuna Kab. Muna Prov. Sultra masih membutuhkan pelatihan dengan pemanfaatan komoditi-komoditi unggulan seperti di sektor pertanian, perkebunan seperti jagung dan nilam. Untuk itu warga transmigran dan pendamping kawasan juga mengharapkan diadakannya pelatihan dengan memanfaatkan komoditi unggulan tersebut karena komoditas-komoditas ini mempunyai prospek yang menjanjikan dan dengan adanya penempatan transmigrasi di UPT Raimuna diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat transmigran. (Mardalena, S.H., Msi./Bid. Transmigrasi)
